Minggu, 22 April 2012

Flu Pancaroba

Mestinya pepatah  "Sedia Payung Sebelum Hujan" itu sebuah peringatan yang mujarab buat kita. Tapi kesadaran kita seringkali melemah. Seperti yang terjadi pada saya. Sudah bertahun-tahun, terkena flu di bulan April, bulan istimewa karena saya dilahirkan di bulan ini, nyatanya saya tidak aware juga. Pada bulan ini pergantian musim penghujan ke musim kemarau akan terjadi, maka kerap dinamakan musim pancaroba. Menurut dokter yang saya wawancarai, pada musim pancaroba, penyakit ada dimana-mana. Terutama batuk dan flu. Isi status jejaring sosial pun banyak yang mengeluhkan soal penyakit mereka. Saking banyaknya status, ada teman yang menulis begini. "Banyak bener yang ngeluh sakit kepala, galau,stres, sakit perut, anak sakit, suami nggak sehat. Ini fesbuk atau puskesmas ya?"  Saya malah ngakak baca status ini.


Saya sebenarnya paling jarang kena flu. Maka, saya benar-benar heran pada teman yang setahun bisa berkali-kali terkena flu. Tapi untuk  flu pancaroba ini, tubuh saya ambruk juga. Apalagi, sebelum sadar,  saya justru  tidak  minum vitamin, makan sayur kurang, pasokan buah di tubuh juga minim. Ketambahan lagi,  sebulan terakhir ini saya melakukan perjalanan jauh. Rutenya Jogja-Jakarta-Palembang-OKU Timur-Palembang-Jakarta-Medan-Jakarta-Jogja-Surabaya-Madura-Jogja. Yang harus menjadi evaluasi saya adalah usia bertambah, tetapi tidak dibarengi dengan olahraga, sementara fisik juga melemah. Jelas berbeda dengan berpuluh tahun lalu ketika saya mahasiswa.


Puncaknya, ketika saya menyeberang ke Madura, angin laut yang lembab dan udara panas membuat fisik saya drop. Alhasil, ketika saya sudah mendarat di Jogja dan  sudah bersiap memulai aktifitas menulis dan liputan pada Senin pekan lalu, rontoklah tubuh ini. Benar-benar ambruk tak berdaya. Bedrest. Tidak cuma pilek dan batuk  saja, tetapi juga disertai kepala pusing dan panas tinggi. Sebenarnya dokter sudah memberikan  obat antibiotik, tapi saya bertahan. di hari ke enam. Sudah tidak tahan. Badan terus merosot, makan juga sudah mulai males. Ini lebih berbahaya. Maka kemarin, saya meminum antibiotik pemberian ibu kos yang kebetulan suami dan puteranya dokter.


Hasilnya...sekarang ini saya sudah bisa membuat satu blog. Meskipun...pakai uhuk uhuk...Tapi lumayanlah nih hidung sudah nggak mampet kayak got mampet. xixixi.

3 komentar:

  1. selamat ulang tahun klu.. ga pake uhuk uhuk, lali pleng aku..

    BalasHapus
  2. selamat ulang tahun mai pren,.. sihat selalu ya.. muahh muahhh

    BalasHapus