Rabu, 20 Juni 2012

Rumah Pohon

Saya berkunjung lagi ke rumah sahabat saya, Ine Febriyanti. Ada yang berubah dari lingkungan rumahnya. Rumah pohon dan tenda biru berukuran besar di halaman rumah pavilion mereka. "Agar anak-anak bisa bermain," kata Ine. Rumah pohon ini dari pohon rambutan yang nangkring di depan joglo rumahnya. Karena dibentuk rumah, maka beberapa dahan harus dipotong. "Sedih karena harus memotongnya," kata Ine. "Tapi semoga akan tumbuh ranting dan dahan yang lain."

Di sekolah anak-anak mereka ada rumah pohon. Jadilah sang suami dan Ine membuatkan mereka rumah pohon agar mereka dapat meneruskan  bermain di rumah sendiri.

Tiga putera dan puterinya, Fa, Zyein, dan Amanina tentu senang. "Nina berani naik ke atas?," tanya saya padanya. Bidadari kecil ini langsung mengangguk-angguk. "Bisa, Tante." "Kan di sekolah ada." Tak lama kemudian, Nina  melesat ke rumah pohon. "Eit...foto dulu yuk?," kata saya. Cetrek...cetrek...tanpa arahan, si cantik sudah bergaya ala model. Duh...cantiknya.

Setelah itu, dengan lincah Nina  naik tangga satu persatu. Tukang yang belum tuntas memasang atap umbi rumah pohon membantu si bungsu. Nggak ada rasa takut. Yang ada kegembiraan karena memiliki rumah pohon di areal rumahnya.

Tak lama kemudian sang kakak Fa dan Zyein menyusul. Bermainlah ketiganya di rumah pohon baru mereka. Berceloteh tentang sekolah dan permainan dengan bahasa anak-anak Saya menyaksikan dari bawah. Bergetar. Alangkah bahagianya mereka memiliki  orangtua yang  memfasilitasi anak-anak mereka dengan permainan baru. Tentu, sesuai  kebutuhan mereka.

Mengapa saya bilang permainan baru? Ini lantaran saat saya mengunjungi rumah mereka beberapa waktu, ada permainan titian tali yang menghubungan pohon rambutan dan pohon kelapa. Sekarang areal itu telah berganti tenda biru besar. Tenda dipasang untuk menjajal berapa luas dan kekokohannya. "Juli nanti sekeluarga mau mendaki gunung," kata Ine. "Anak-anak juga diajak."

Nina sendiri menjadikan tenda sebagai rumah barunya. "Tante...sini, aku masuk lorong,"katanya. Dan Tante Lulit tinggal jepret sana sini deh. Senangnya bermain dengan anak-anak, meski cuma sebentar.


Yogyakarta, 19 Juni 2012

Pukul 21.00




Tidak ada komentar:

Posting Komentar