Kamis, 26 April 2012

Beranda


Sejak kecil saya suka sekali beranda. Apalagi kala hujan. Bisa berjam-jam termenung. Pikiran saya mengelana. Punya mimpi ini dan itu. Mungkin karena seorang pemimpi. Dari beranda inilah semuanya berawal. Ketika kecil, misalnya, saya pingin naik helikopter. Bukan pesawat terbang, dimana seseorang cuma perlu beli tiket dan wing lalu terbang. Tidak demikian kalau naik helikopter.

Kamu harus bekerja di kawasan pertambangan lepas pantai, seorang pejabat di pemerintahan, atau punya uang yang buanyaak untuk bisa menyewa. Tapi anak kecil seperti saya mana tahu bedanya. Pokoknya pingin naik helikopter. Titik.

Dari beranda ini pula saya mencintai Indonesia yang begitu luas. "Saya pingin keliling Indonesia, lalu keliling dunia." Saya ingat senang pelajaran geografi dan sejarah ketika SMP. Ada satu lembar gambar peta Indonesia dan dunia. Daerah yang menjadi ketertarikan saya,  saya bolongi pakai jarum pentul. Bisa jadi alam semesta menjawab mimpi-mimpi saya. Berpuluh tahun kemudian keinginan masa kecil dari beranda ini sudah terwujud. Jangan-jangan karena mimpi saya yang begitu sederhana ya? Tapi sungguh saya bersyukur untuk mimpi kecil yang telah mewujud itu. 


Berpuluh tahun kemudian, saya pulang. Di beranda ini pula saya bisikkan impian saya. Tentu saja mimpi  yang berbeda dari impian masa kecil. Di beranda ini, saya  menambahi kegiatan pagi  dengan kebiasaan baru. Duduk diam...hening. Saya sadari suara burung, saya sadari energi di sekitar beranda. Sesekali saya buka mata. Saya lihat pohon coklat, bunga,  daun palem,dan capung yang beterbangan :) Ah beranda rumah ini pasti belum terkena polusi karena capung terbang dengan bebasnya.  Diam lagi. Hening.

Kesukaan pada beranda ini, saya tularkan   kepada keponakan saya yang masih kecil. Apalagi ketika hujan. Saya panggil mereka. Saya ajak mereka  duduk bersama saya memandangi hujan. Tanpa kata-kata. Cuma memandanginya saja hingga hujan reda.  Saya beruntung, rumah kami memiliki beranda. Meski sederhana, tapi dia menyediakan keteduhan, kesunyian. Terimakasih alam semesta...


Yogykarta, 27 April 2012.
Pukul 07.33

pohon coklat di samping beranda

1 komentar:

  1. keren banget..............

    ada pohon coklat nya juga ????

    duch.....enak banget pasti suasana nya....

    BalasHapus