Jumat, 02 Maret 2012

Wartawan

persiapan 
aih ada si baju batik.


Tiga hari lalu seorang teman mengabarkan melalui Blakberry Messenger. Ada kawan yang bocor pelipisnya karena terkena lemparan saat sidang di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Pangkal soalnya, Front Pembela Islam (FPI) Yogyakarta dengan Front Jihad Islam (FJI) Yogyakarta melakukan aksi lempar batu  usai sidang dengan agenda pemeriksaan. Lemparan batu itu mengenai pelipis Nuryanto yang akrab disapa Ndimun. 


Sehari setelah liputan itu, mereka berdemo, protes atas insiden itu. Karena masih  wartawan dan terpanggil, saya pun datang. Kejadian seperti ini  memang sudah  resiko pekerjaan wartawan. Ketika terjun di dalamnya, tentu saya  tahu resikonya. Tapi bukan berarti saya pingin terkena lemparan atau menjadi korban kekerasan lho. Dalam segala hal kami tetap mengedepankan kehati-hatian. Tapi jika toh itu tetap terjadi, mau bagaimana lagi?


Yogyakarta, 3 Maret 2012

Pukul  8.15




Tidak ada komentar:

Posting Komentar