Minggu, 28 Oktober 2012

Sepenggal Cerita Dari Lima Negeri (2)




Sebelum melakukan perjalanan, kami memesan tiket lima bulan sebelumnya. Nyocokin waktu dan empat kepala nggak klop-klop. Kristo, ujian skripsi, sementara Dita sudah masuk kuliah. Saya dan Mbak Yosi juga kerepotan menyusun jadwal lantaran kesibukan pekerjaan kami masing-masing.

Tapi begitulah, biar badan topan melanda, perjalanan back packer tetap harus kami teruskan. Mencari tiket melalui internet memang tak mudah. Cari harga tiket yang murah eh...baliknya yang bujubune mahalnya. Begitu terus. Jadi teman-teman yang ingin bepergian bareng-bareng,  mencari tiket pesawat  juga nggak gampang lho. Padahal kami sudah jauh-jauh hari memburu tiket.

Tapi sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah, dewi keberuntungan masih mampir kepada tim nano-nano.  Kami mendapat tiket pulang pergi Jakarta-Singapura-Hongkong-Singapura-Yogyakarta dengan harga  Rp 2,7 juta. Murah atau nggak? Yang jelas, apa boleh buat harga ini jauh lebih murah ketimbang tiket PP Jakarta-Raja Ampat yang konon bisa Rp 10 juta (pingsan deh). Hiks hikss.... (Raja Ampat adalah lokasi impian saya yang karena kendala kantong belum juga saya singgahi)  Merasa bersalah bahwa saya belum menyinggahi beberapa tempat top di Indonesia antara lain Wakatobi, Raja Ampat, Pulau Komodo, dan Pulau Derawan. Namun perasaan bersalah saya terhadap Papua  terwakili atas kunjungan saya ke Timika dan Sorong, pulau kepala burung yang letaknya di ujung Timur Indonesia.

Dengan tiket di tangan senyum kami melebar. Urusan ribet pertiketan sudah teratasi. Lima negara sudah ada di pelupuk mata. Untuk semetara kami loncat jingkrak. Yeaaaahhh....


Yogyakarta, 27 Oktober 2012 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar