Rabu, 30 Mei 2012

Miss Untung

Kalau ada orang paling beruntung di dunia ini, mungkin saya salah satunya :) Lantaran kerap memeroleh keberuntungan, keluarga memanggil saya  Miss Untung. Miss Untung plesetan dari tokoh Donald Bebek si Untung yang beruntung terus. Saya protes, habis namanya jelek amat sih.  Mbok diganti Miss Lucky biar agak keren. Tapi ya sudahlah. Apa arti sebuah nama.


Keberuntungan saya yang paling kentara dan kerap terjadi adalah mendapat tiket murah dan selalu memerolehnya dalam situasi sulit apapun. Karena kerap traveling dan selalu dadakan, maka nyaris pembelian tiket di limited edition alias pada hari H. Kalau hari biasa sih, oke-oke saja. Tapi hari besar Lebaran, Natal, dan liburan sekolah. Alamak, mana tahan. Susah banget. Sebenarnya dengan kartu pers sedikit memberi peluang saya mendapatkan tiket. Tapi mana mau saya. Hiii seram.


Nah, triknya biar dapet tiket, datang pada hari keberangkatan. Saya nyaris tak pernah gagal mendapatan tiket, liburan padat sekalipun. Tapi sejak sistem online seperti sekarang ini memeroleh tiket kereta api makin ajaib. Kayak kita berjudi. Mengandalkan keberuntungan.  Seperti dua pekan lalu. Saya antri setengah jam sebelum keberangkatan. Petugas bilang tiket habis. Waks...saya pucat. Pasalnya esok paginya, saya mesti  ke luar negeri. Tiket pesawat sudah di tangan. Gimana dong. Saya rundingan dengan keponakan yang mengantar.  Paling pahit, saya naik kereta tengah malam.


Iseng-iseng...saya kembali lagi. Tapi pemesanan di loket sebelahnya. Eh...ada lho. "Tinggal satu tiket eksekutif," ujarnya. Ajaib, kan. Selamatlah saya. Keberuntungan menyertaiku :)

Naik pesawat terbang juga ada triknya. Kalau jauh-jauh hari pesan memang lebih murah pada saat sekaraang. Tapi beberapa tahun lalu nggak begitu.  Pernah kakak saya dan teman pesen pada hari yang sama. Dengan jam dan tujuan yang sama mereka memeroleh tiket lebih mahal, berbeda sampai ratusan ribu. Hahaha. Tapi gara-gara keberuntungan itu, keluarga jadi menyerahkan urusan pertiketan kepada saya. Hiks hiks...

Keberuntungan lain, soal mengejar nara sumber. Entah kenapa untuk urusan ini saya mendapat banyak sekali keberuntungan. Saking banyaknya, sampai saat menulis ini jadi lupa. Tapi begini, hal yang paling saya ingat adalah ketika beberapa kali saya telat datang ke acara. Teman-teman wartawan lain sudah pulang, tapi acara belum kelar. Manyun deh saya. Sendirian. Tolah toleh. Kayak anak ayam kehilangan induknya.

Tapi kantor kami jelas tak membolehkan kloning (minta berita dari wartawan lain). Terpaksa, saya menunggu nara sumber yang sudah ngendon di kantor. Eh di tengah-tengah menunggu acara itu, ada narasumber yang paling ditunggu informasinya datang ke kantor itu. Misalnya kepala BIN (Badan Intelijen Negara, Panglima TNI  atau orang yang sedang berkasus saat itu seperti Mulyana W Kusuma. Weittss...tergopoh-gopoh saya mengacungkan tape dan mewawancarai ini itu. Besoknya, headline deh karena cuma saya sendiri yang mendapat informasi itu...Hahahhaa....Manyun berbuah keberuntungan.


Keberuntungan lain yang bikin teman-teman lain "ngiri" adalah dapat mendapat doorprize dan hadiah. Untuk urusan satu ini, entah kenapa  jidat saya seperti ditempeli "penerima doorprize" Hehehe. Mengapa saya bilang beruntung untuk urusan ini? Saya punya saudara dan banyak teman yang jangankan jam tangan,kamera, televisi, kulkas, mendapat kaos pun tidak pernah kebagian. Dia bercerita, kantornya pernah  ulang tahun. Hadiah bejibun mulai dari motor, voucher menginap di hotel, kulkas, kamera. "Saking banyaknya hadiah, peluaag orang untuk mendapat satu banding satu,"katanya. Saking ingin memeroleh hadiah dia sampai  merapal "mantra"  dari rumah. Dia memang dapat, tetapi cuma pulsa Rp 50.000. Dia  pun mencak-mencak. Hihihi. 


Nah, apa yang saya dapat? Memang sih mobil dan rumah belum. Ohhhh...semoga suatu saat nanti saya mendapatkannya. Tapi puyeng bayar pajaknya nggak ya? Dari kamera, jam tangan, voucher sampai kulkas pernah saya dapatkan. Tapi ada nggak enaknya juga llho mendapat doorprize barang besar. Ketika orang sudah pamitan pulang dan melenggang kangkung...saya disibukkan diri cari angkutan bawa doorprize pulang. Hiks...


Saya mengaku tak memiliki keistimmewaan lebih. Otak biasa-biasa saja, kekayaan biasa-biasa aja malah masuk kategori miskin hihihi. Satu-satunya keistimewaan yang saya miliki ya selalu memeroleh keberuntungan dan mendapat banyak keajaiban setiap hari. Tentu tidak menggantungkan diri pada keajaiban dan keberuntungan semata. Itu namanya bunuh diri. Biasanya begitu saya bangun pagi, meditasi, membuka pintu kamar, saya pandangi seluruh alam semesta. Saya berucap. Beruntungnya saya setiap hari. Sungguh hidup yang saya syukuri


Yogyakarta, 31 Mei 2012


2 komentar:

  1. hahaha.. besok2 minjem nama miss untung ah untung ikutan undian.. hahahhaha

    BalasHapus
  2. haneeee....haahahahha boleh. mesti dapetnya

    BalasHapus