meluber sampai ke luar....wow |
Oh ya, Rabu Abu dalam agama Katolik sebagai penanda masa puasa yang akan berlangsung selama 40 hari. Rabu abu juga penanda pertobatan umat dimulai sebelum menyambut Masa Paskah itu sendiri. Rabu abu ditandai dengan pemberian abu kepada umat, mengingatkan manusia berasal dari tanah kembali ke tanah. Selama masa Prapaskah ini, umat berusia di atas 14 tahun sampai 60 tahun berpantang dan berpuasa. Puasa umat Katolik tidak sama dengan saudara Muslim yang mulai dari subuh sampai jam 6 sore atau Magrib. Umat Katolik tetap boleh makan kenyang hanya satu kali Nah berpantangnya itu yang agak susah. Pantang yang mesi dijalani mana yang paling disukai. Kalau sukanya merokok ya pantang merokok. Kalau sukanya daging ya berpantang daging.
Aku sendiri punya pantangan yang tak lazim tahun-tahun sebelumnya. Selama 40 hari pantang membuka facebook, makan bebek goreng (wooaaa berat nian), dan minum coffemix. Kenapa? Karena sungguh sulit mengendalikan itu. Ya amplop awal-awal puasa aku hampir sakau ketika berpantang ketiganya. Menahan diri dari sesuatu yang kita sukai itu berat. Tapi toh, bisa juga tuh.
Tahun ini semua hal tak terlalu dominan untukku. Sama facebook dan gadge apapun biasa, makan daging juga sudah nyaris nggak pernah, apalagi bebek. Karenanya, aku memutuskan tidak berpantang. Sebagai penggantinya, aku berpuasa ala saudara Muslim. (Eh sebenarnya puasa ditempat kita ndak boleh diomong-omongkan lho, tapi saya nulisnya gimana, dong?). Hari pertama ini tadi ndak terlalu ngoyo, cukup sampai pukul 14.00...Hihi lumayan.
Kembali ke soal melubernya gereja tadi. Sungguh, aku kaget. Apa karena terlalu lama tidak ke gereja ya? Karena datang terlambat, jelas aku tidak mendapat bangku. akibatnya, mengawali puasa ini, kesabaranku benar-benar diuji. Sepanjang misa, selama sejam-an lebih, aku berdiri. Tapi, latihan melatih kesadaran itu, ya di sini tempatnya. Berdiri atau duduk sudah tidak masalah lagi buatku. Aku mengikuti liturgi gereja dengan tenang. Padahal muka sudah berpeluh keringat dan kaki cukup pegal menopang badan yang subur ini :). Inilah kehadiran pertamaku di gereja yang batin ini sungguh berbeda ketimbang sebelum-sebelumnya. Dulu ke gereja hanya karena kebiasaan, ke gereja ada pamrih meminta-minta sesuatu. Ngantuk-ngantuk dilakoni karena merasa ke gereja itu kewajiban, atau yang paling konyol karena kalau tak ke gereja merasa berdosa. Walah....:)
Ada sudut pandang yang berbeda ketika aku hadir di sini. Oh ya, sepanjang misa berlangsung dengan penuh kesadaran, aku tidak memohon-mohon sesuatu, minta ini dan itu. Cuma, di akhir misa hampir tuntas, aku cuma berdoa, semoga mampu menyelesaikan puasa dan pantang selama 40 hari ini sebagai ungkapan syukur karena nafas ini belum berhenti. Buat umat yang merayakan Rabu Abu, selamat berpuasa dan berziarah ke dalam batin. Semoga kebenaran sejati ditemukan dalam tiap pribadi.
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Pukul 15.13
met ber-puasa klu...
BalasHapuswaah puasamu udah dapat pahala krn aku jadi tau hihihi
Hapusselamat berpuasa hane.....
BalasHapusmet puasa juga cepupu.
BalasHapusibu isaias @ hihihihi...hooh ki. nek kita malah batal je...gara2 nulis jadi batal deh.
sama-sama hane...