Selasa, 21 Februari 2012

Memelihara Kenangan

Siapa yang tak suka memelihara kenangan? Apalagi kalau kenangannya indah. Kalau bisa ndak pingin dilepaskan. Terus dilekati.Kalau bisa jangan dilupakan.  Itu kalau orang mau terus menderita dengan kenangan indah? Bingung? Jangan dong. Kalau masih bingung pegangan  :) Memelihara kenangan, sekalipun itu indah tetap masa lalu. sudah tidak bisa diulang. Alih-alih cukup menyadarinya saja ketika kenangan itu muncul. Mengingat-ingatnya atau memelihara kenangan semacam itu hanya membawa penderitaan baru.


Saya mengupamakan orang yang memelihara kenangan itu dengan seseorang memelihara pot tanaman. Pot diisi air, menjaga bunga atau tanaman tetap segar. Jika air sudah terlihat keruh, maka diganti. Tanaman makin segar, hiasan meja pun kian menawan.Tanaman kesayangan dilekati  sampai bikin  lupa waktu.


Suatu saat karena terlewat sibuk, tanaman mati.  Terpaksa dibuang karena sudah tak memberi keindahan lagi. Seseorang jadi  sedih. Bunga yang semula membuat seseorang merasa nikmat,segar, damai, dan nyaman berubah menyedihkan. Kita gelo (kecewa) Mengapa tanaman harus mati, mengapa aku kelewat sibuk. Tanaman segar yang semula membuat seseorang bahagia, akhirnya membawa kesedihan. Nah, pada akhirnya sesutu yang membahagiakan itu juga awal dari penderitaan, kan?


Yogyakarta, 21 Februari 2012

13.14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar