Selasa, 13 Desember 2011

PMS

Satu hal yang saya merasa kurang beruntung menjadi perempuan adalah harus mengalami menstruasi. Ini karena saya terkena endometeorosis. Karena itu, jika pas  palang merah, saya  kesakitan sampai gulung-gulung, perut melintir,  pucat pasi bahkan sampai sulit berjalan menjadi  langganan rutin tiap bulan.

Kadang-kadang saya ngiri dengan temen yang tidak bermasalah dengan menstruasi. Datang bulan seperti hari-hari biasa, tak ada bedanya.  Beda dengan saya yang mesti berjuang dari  segala kesakitan. Bekerja tak bisa, males ngomong, males makan.Mau begini salah mau begitu juga salah. Semuanya serba tidak menyenangkan. 

Selain rasa sakit di hari H, ada yang lebih gawat dari itu sebenarnya. Yup. Pre Menstrual Syndrom. Mengapa saya bilang gawat? Karena ketika mengalami ini, kita seperti kehilangan diri kita. Saya misalnya bisa emosi meledak tidak karuan ketika PMS. Hubungan dengan temen, keluarga, dan pacar bisa terganggu gara-gara ini. Tak jarang hubungan rusak karena terkena PMS. Hiii....

Agar sering tak salah paham, kadang-kadang saya minta diingatkan pacar saya (kalau pas sedang pacaran hihihi) agar lebih baik menjauh ketimbang kena semprot. Bahaya jack. Begitu masa itu lewat, semuanya juga akan baik-baik saja. Kembali normal seperti biasa.


Dari pengamatan saya, PMS tidak selalu diawali dengan  emosi yang tinggi. Ada kalanya saat PMS muncul, saya jadi suka berdandan. Wajah lebih bercahaya dan jadi terlihat cantik ketimbang hari biasa. Nah, kalau masa ini muncul senangnya....:)

Yang tak kalah repotnya sindrome PMS adalah  ketika libido muncul sementara saya belum punya kekasih. Wahhhh...sing ada lawan. Hahahaha. Kalau udah begitu, saya biasanya jogging. (emang ada hubungannya? hehehe) saya percaya olahraga bisa membuat kita sejenak melupakan  libido yang  tinggi hehehe.

Yang lebih penting dari semua itu, menyadari masa PMS itu akan hadir, jelas membuat saya lebih bisa mengontrol diri. Meski pada prakteknya sering kelupaan. yang paling senang kalau pasangan di sebelah kita memahami kondisi ini. Dan menjadi lebih sabar menghadapi perempuan PMS. Wah senangnya....:)

Yogyakarta, 14 Desember 2011




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar