Rabu, 06 November 2013

Gengsi

Suatu hari saya ke Yogyakarta. Saya bertemu teman-teman dan menjumpai keganjilan dalam pertemuan itu. Misalnya, ada teman kantor lama bilang begini," Sekarang kerja  di mana?
Saya sampai mengernyitkan kening, heran dengan pertanyaan itu. Nggak salah nih orang. Tapi tidak cuma dia, beberapa orang yang saya temui menyatakan hal sama. Padahal saya tahu persis dia mengetahui kepindahan dan kantor tempat saya bekerja.

Tidak perlu waktu bagi saya untuk mengetahui bahwa seseorang itu  berpura-pura tidak tahu karena sesuatu alasan.  Gengsi atau mungkin malah menganggap saya tidak penting atau tidak mau mengakui bahwa seseorang lebih dari dirinya sementara seseorang masih berada di titik yang sama. Saya sendiri selalu merasa bahagia jika menemukan beberapa teman yang sukses. Malahan saya berkhayal kapan ya saya bisa punya karya seperti dia?  Mata  tajam saya mengatakan kadang-kadang orang memang sering tidak punya alasan apa-apa untuk enggan mengakui orang lain. Gengsi saja, titik.

Ada juga saya temukan beberapa teman,  enggan menghubungi temannya  karena berbagai alasan. Satu, dia  mungkin dia merasa lebih dari segalanya, kedua orangnya pasif, dan kemungkinan lain egonya begitu besar.  Saya sendiri kalau mau menghubungi orang kapan saja saya mau, lebih banyak karena alasan fungsional. Cuma, saya memang punya kelemahan, orangnya pasif. Bukan karena tidak butuh dengan orang lain atau sekedar gengsi.  Jadi jika suatu hari seseorang marah pada saya karena tidak bertegur sapa, sebenarnya saya bisa berkata sebaliknya. "Lho memangnya kamu juga pernah menghubungi saya?" Kadang-kadang orang terus-terusan menunjuk dan paling mengerikannya menuntut  orang lain, tapi tidak menyadari bahwa dia sendiri melakukan hal seperti itu. Tapi, ya begitulah ego manusia. Seperti yang kerap saya lakukan :)


2 komentar:

  1. wah ini juga seriing saya alami, maksudnya ketemu orang yang pura-pura lupa, pura-pura tdk tahu hehehe. kadang2 jadi mikir, apa hrs ikut2an ya, biar gak jadi orang yg polos2 amat? tapi nggak ah, capek ikut dlm permainan spt ini hehe

    BalasHapus
  2. Kalau saya jujur lupa ya lupa. Tapi tidak pernah pura-pura tidak kenal. bener capek ikut permainan. Kita kan apa adanya

    BalasHapus