Jumat, 24 Februari 2012

Ketemu "Gadis Jeruk"

Sudah rindu aku ke toko buku. Kayaknya sudah berbulan-bulan lalu. Toko buku selalu membuatku bergairah. Jelas saja. Jendela dunia terbuka lebar disana. Mau menjelajah kemana saja, tinggal pilih. Tapi ya itu tadi, belanja sering tak terukur. Kalap dan tak memedulikan isi kantong :(

Pernah lho, awal-awal baru kerja, gajian masih terima tiga hari lagi. Karena kalap membeli buku, uang yang tersisa tinggal Rp 50.000. Hidup di Jakarta pula. Manyun. Biar kocek pas saat gajian, maka aku memutar otak. Kalau malah hari tak makan. itung-itung sekalian diet. Selama tiga hari itu pula, tiap receh yang  kukeluarkan, perlu mikir lama. Tapi meski dalam keterbatasan, kok ya ndak menyesal ya dengan kondisi begitu?


Teringat kejadian itu, aku tersenyum-senyum sendiri.  Konyol juga. Sendirian, kususuri lorong toko buku paling murah di Jogja. Dua buku lama kubeli. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari yang sudah difilmkan, dan Robohnya Surau Kami karya AA Navis. Dua buku ini mengingatkan pada guru SMP-ku yang kerap menyebut dua tokoh ini. Aku ambil. Berjalan lagi. Mataku jatuh kepada Madre karangan  Dewi Lestari . Aku juga sudah pernah membeli buku ini. Setelah membaca, kuberikan kepada seseorang yang sudah berlalu. Ah, semoga dia masih menyimpan dan sesekali membacanya.  Karena perlu mengkoleksinya, maka kubeli lagi.


Selanjutnya Toto Chan yang sudah jadi besar masuk dalam kantong. Kisah anak Jepang ini sungguh menginspirasiku. Kayaknya orang tua wajib punya buku ini deh. Bisa menjadi salah satu cerita  sebelum tidur.  Lalu Ajahn Brahm, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Juga pernah kubeli dan kuberikan ke orang lain. Tapi entah siapa dia. Ini buku meditatif tapi dengan bahasa populer. Layak menjadi referensi bagi para meditator.


Ketika merasa cukup dan hendak ke kasir, tiba-tiba mataku menangkap  judul buku "Gadis Jeruk". Hah...aku tertegun. Apa aku salah ya? Buku ini kucari sudah bertahun-tahun, tapi tidak pernah kutemukan. Covernya yang dulu berwarna orange "nyeter". Tapi buku GAdis Jeruk yang kutemukan ini warnanya agak suram. Beda banget dengan buku pertama.


Gadis jeruk salah satu buku favoritku. Buku ini karangan Jostein Gaarder penulis best seller Dunia Sophie. Percaya tidak. Aku membeli Gedis Jeruk mungkin sekitar  15-an buku. Buku kuberikan sebagai hadiah untuk  sahabat, orang yang kutaksir (hehehe), sampai aku sendiri tak punya koleksinya. Ironi, kan? Tapi begitulah. Bertahun-tahun selalu bertanya ke toko buku, tetapi jawabannya selalu habis. Syukurlah kakak saya punya koleksinya. Jadi kalau rindu aku baca.

Begitu memastikan ini buku daur ulang Gadis Jeruk yang dulu , tanpa ba bi bu langsung kuambil. Lega, rasanya. Seperti menemukan orang yang kita cintai, meninggalkan kita begitu lama, dan tahu-tahu mak bedunduk dia sudah ada di hadapan kita. Hehehe.  Apa menariknya buku ini? Besok ya aku ceritakan. Kata si gadis jeruk. "Dalam  hidup, kita kadang-kadang  perlu untuk sedikit merindu." (halaman 144). Semoga ada yang merindui ceritaku besok.

Oh ya...sebelum kututup cerita ini. Aku akan menuliskan pernyataan Kompas di cover depan. "Buku yang pantas dijadikan bacaan keluarga maupun hadiah ulang tahun." Tentu saja aku setuju pendapatnya. Tapi pesan saya. Jangan lupa memberi kado tetapi lupa  menyimpan untuk diri sendiri, biar tidak kecewa. Dan percaya tidak, buku ini kutemukan  menginjak tahun ke-5. Ah jangan-jangan aku akan menemukan  seseorang yang tak terduga dalam waktu dekat. Halah....

Yogyakarta,  24 Februari 2012

Pukul 21.41

6 komentar:

  1. HA3... mbak rurit memang baik hati. dan nasehatnya masuk kantong, karena aku mengalami juga, habis tak kasi orang ga keluar lagi edisi itu, jadi gigit jari. tapi ya sudahlah... kan seengga2 nya udah pernah baca.... ada pelajaran bermakna bisa diicipin... waktunya berbagi biar orang lain ngicip juga. aku juga gila buku, jadi takut masuk toko buku karena berarti jadi bokek, nambah berat bagasi pula. tapi emang paling asik kalo kita ketemu buku yang mak nyus di hati..... kalo kangen dibaca lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tjapoenk.blogspot.com25 Februari 2012 pukul 01.41

      iyaaaa...cerita kita sama ya...hihihihi. ngmong2 ini siapa ya?

      Hapus
  2. tjapoenk.blogspot.com25 Februari 2012 pukul 01.43

    hai...pinginnya hari ini. tapi sedang berduka. temen meninggal

    BalasHapus
  3. aah.. padahal aku belum dibagi .. hiks

    BalasHapus
  4. aku kok lali y klu ceritane gadis jeruk..

    BalasHapus