Lega dan senang. Dua kata sudah cukup untuk menyatakan perasaan saya setelah buku The Children of War diluncurkan. Buku ini merupakan ide Forum Silaturahmi Anak Bangsa yang datang dari berbagai anak korban konflik di Indonesia. Saya beruntung terlibat di dalamnya. Proses pembuatannya ....woooow. Berliku. Semula saya hanya menjadi proof reader. Tapi meningkat menjadi editing....lalu ikut menulis meskipun hanya beberapa judul saja. Maka jadilah buku itu milik tim, bukan saya pribadi.
Saya belum sanggup membuat buku tunggal. Kalaupun ada yang tengah saya siapkan adalah sesosok yang sangat saya kagumi. Dan buku itu belum jadi. Aihhhh kapan ya? Tapi meski begitu, senang rasanya sudah menuntaskan buku itu. Tokoh-tokoh di dalamnya itulah yang membuat saya bersedia menjadi bagian tim. Bayangkan! Banyak sejarah terserak yang belum banyak diceritakan dari keluarga pelaku peristiwa 1965, pemberontakan DI/TII, PSI, dll. Iam lucky girl. Berkarya itu impian saya. Jika buku itu menginspirasi banyak orang alangkah senangnya.
Dan... Rabu, 3 Juli 2013, peluncuran buku itu berlangsung di Gedung MPR Nusantara 5. Pembahasnya, pengamat politik dan militer Salim Said, Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, Baskara T Wardaya SJ, Sidharto Danusubroto (hanya beberapa jam setelah hadir di peluncuran, dia menjadi Ketua MPR) dan dimoderatori Budiarto Sambaz. Tamu undangan yang direncanakan hanya 150 orang membludak menjadi 230-an orang.
Acara sukses dan semua orang berbahagia. Saya terharu. Untuk Indonesia yang lebih baik, semoga silaturahmi anak-anak korban konflik ini menjadi nafas bagi rakyatnya. Seseorang yang sudah selesai dengan dirinya akan mencapai pembebasan. Dendam, luka, pada akhirnya akan pupus.
Palmerah, 5 Juli 2013.
keren... selamat ya beib.. ikut seneng deh
BalasHapusmakasih hane....kapan km nyusul?
BalasHapus