Jumat, 11 Mei 2012
Kematian (bagian 2)
Dia datang seperti pencuri di malam hari. Tak tahu kapan datangnya dan dengan cara bagaimana. Peristiwa naas Shukoi superjet 100 membuka mata kita. Kematian datang tak terduga. Setengah jam sebelumnya masih bersapa ria dengan orang kekasih, atau berfoto dengan senyum lebar. Setengah jam kemudian, tubuh ini sudah fana. Lebur bersama alam semesta.
Dari tanah kembali ke tanah. Cuma itu yang perlu kita ingat. Sebuah peristiwa mengingatkan kita bahwa jika ada janji yang belum lunas, bila masih ada ganjalan yang belum tertuntaskan, cuma satu caranya. Selesaikan. Agar tiada lagi yang terutang.
Shukoi ... sepahit apapun kejadiannya. Sebuah peristiwa pastilah bukan cuma peristiwa semata. Dia ada karena banyak hal yang bisa bercerita di balik peristiwa. Sebuah peristiwa bisa menjadi cermin, pula bisa melunturkan hati sekeras baja. Maka, sekelam kesedihannya, dia juga akan berlalu. Pada akhirnya kita ini setitik debu. Terbang...dan melebur bersama alam semesta. Jadi terbanglah bersama alam semesta, saudara-saudaraku. Meski jujur saja, aku juga tidak tahu, kemana seseorang setelah dia tak lagi bernafas selama-lamanya.
(lihat juga Kematian bagian 1 di http://tjapoenk.blogspot.com/2012/02/kematian-bagian-1.html)
Untuk korban Shukoi superjet 100. Tunduk takzim untuk mereka.
Yogyakarta, 11 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semua kan kembali kepada Nya....
BalasHapusmanusia harus selalu berpasrah diri kapan pun.......
heem betul
Hapus