Ini pengalaman baru saya. Berenang di kedalaman 3,8 meter. Selama ini saya cuma berenang di apartemen yang saya tinggali. Dalamnya paling-paling cuma 1,2 meter. Hihi cetek banget ya? TApi cethek-cethek begitu saya bisa bisa mahir berenang di tempat ini lho. Belajar sendiri tanpa bantuan guru renang. Di sini pula saya memraktekkan gaya bebas dan gaya punggung. Cuma satu gaya yang belum saya lakukan gaya kupu-kupu. Jujur, saya merasa cukup bisa menguasai tiga gaya saja bebas, punggung, dan katak.
Ngomong-ngomong soal pengalaman baru ini, begini ceritanya. Ibu angkat kami anak-anak UNAIR, mengajak saya menginap di Hotel Borobudur. Ajakan itu saya terima dengan senang hati. Sembari ngobrol bisa berenang dan berendam. Beliau dokter rehabilitasi medis. Pas banget dengan kondisi tubuh saya yang tengah sakit punggung dan syaraf kejepit.
Renang dan berendam adalah obat paling mujarab untuk sakit saya. Maka berenanglah saya di tempat ini. Kolam renangnya luas dan kedalamannya bervariasi. Mula-mula saya cuma berani menyentuh di kedalaman 1,4 meter. Lalu bergeser ke 1,6 m. Tapi di angka 2,4 meter saya memilih melipir. Hiiii. Seram. Balik lagi di 1,6 m.
Datanglah Dokter Cicil. "Ayo ke yang dalam," katanya. "Saya belum berani, dok," jawab saya. "Mosok kalah ama anak 3 tahun," katanya. Saya terperanjat. Astaga! Benar! Mata saya menatap nanar pada anak kecil di sebelah saya. Ya, ampun. Memalukan. Tapi ditantang begitu, justru muncul keberanian saya. Di kedalaman 3,8 meter, saya pun byuuuuuuur. Berenang di kedalaman 3,8 meter. Woow. Mana pernah saya membayangkannya. Saya bisa. Tidak sulit. Semuanya cuma butuh keberanian. Seperti saat saya memutuskan pindah bekerja. Memilih pekerjaan yang saya sukai dan saya cintai. Memilih meninggalkan teman demi kebaikan bersama. Semua butuh keberanian.
Ah dunia saya makin berwarna. Dan yang terpenting....hidup ini belajar terus menerus. Setuju nggak?
Palmerah, 7 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar