Terburu-buru. Dikejar deadline, mungkin dalam sebulan mendatang yang akan menjadi sahabat karib saya. Dan lambat laun saya pasti akan terbiasa dengan keadaan yang serba terburu-buru itu. Asosial mungkin juga menjadi bagian dari saya. Penikmat kehidupan mungkin juga makin jauh. Nah itu tadi bayangan saya, persepsi saya.
Beberapa saat kemudian saya sadar. Berdialoglah diri ini. Jangan memikirkan masa depan, jangan ingat masa lalu. Beradalah pada kekinian. Artinya, bisa saja apa yang saya pikirkan, kejadiannya tidak seperti kenyataannya.
Jadi, selamat datang Jakarta. Ibunya kota-kota di Indonesia. I'm coming. Inilah yang akan saya ketahui kelak, apakah diri ini akan sama dengan kedatangannya saya beberapa tahun lalu di Jakarta. Penuh kemarahan, terburu-buru, tidak sabaran, kemrungsung, praduga, persepsi buruk, dan sedikit trauma kecil yang menghantui. Manusia berubah, demikian pula saya. Ada baiknya sementara ini saya mengingat perkataan Budha. Melihat hanya melihat. Mendengar hanya mendengar. Dan semua hal akan baik-baik saja ketika membiasakan diri pada persepsi murni. Yeaaay...
Salam manis dari saya awal tahun yang memikat hati saya.
Yogyakarta, 7 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar